Selasa, 15 Maret 2016

apa pun mau lo, terserah.



Hoila! Bentar lagi gue akan tamat dari SMA dan entah kenapa perasaan gue sangat berat untuk meninggalkan kehidupan SMA. Gue sangat cinta dengan seragam-seragaman. Gue sangat suka dengan usia gue di rentang 15-17. Gue merasa, kalau sudah menginjak 18 ke atas, artinya gue sudah tua. Sudah tidak cool lagi untuk ini itu. Gue, dari dulu selalu mendambakan untuk jadi seseorang yang, menurut gue, cool kayak punya insight tentang angkasa raya, gue ingin koleksi film-film sci-fi, gue ingin masuk kelas IPA, dan jago banget sastra. Tapi gue meyadari, bahwa waktu tidak mungkin berjalan mundur.
                Awalnya, gue Cuma nembak-nembak untuk masuk IPS karena sesungguhnya diri gue adalah anak IPA. Tapi gue pun, seiring waktu tidak pernah memahami kenapa di kelas matematika dan biologi gue sangat buruk. Mungkin inilah gue yang sesungguhnya. Anak social. Dan gue menyesal karena bru menyadari semua ini setelah sekarang gue tinggal berapa minggu lagi berstatus anak SMA. Kehidupan boarding di sekolah gue sangat challenging dan berasa gue ingin lagi menjalaninya dan melakukan semuanya dengan baik. Gue ingin merasakan rasanya jadi rebelist di asrama sendiri. Gue ingin cemerlang di akademik gue. Tapi inilah diri gue yang ternyata, jauh di dalam hati nurani, gue tidak cocok jadi akademisi. Gue adalah seorang seniman yang damai, bermoral, relijius, dan ramah. Gue menganggap sains sebagai titik seni paling maha! Gue suka banget sastra tapi gue benci sama yang belok-belok kiri! Pokoknya, gue ingin bbanget tidak berada di posisi mana pun. Kalo misalnya lo sedang melempar koin ke atas, gue tidak mau ada di antara angka atau gambar. Gue ingin ada di udara tanpa harus memilih. Tapi hidup kita ini, yang selalu tidak pasti menuntut kita untuk memilih kepastian mana yang akan menggandeng tangan kita.
Ah, entah kenapa gue sangat filosofis kali ini!
Tapi sumpah gue lagi sebal dengan hasil tes sosiologi gue yang Cuma dapat 72.
Apa sebenarnya yang kunci jawaban mau?
Kali ini, entah kenapa gue sangat ingin mulai belajar sesuatu yang pasti. Eksak.
                Sudah 2 pekan ini, kami para kelas 12 having camp. Gue jadi ingat kamp konsentrasi di novel N5M.  di sekolh gue(Alhamdulillah) adalah sekolah yang jujur jadi there’s no such beli kunci jawaban atau apalah namanya. Jadi, kami semua mau tidak mau harus belajar ekstra sebelum nat. exam itu datang. Kami juga harus mati-matian antisipasi SNMPTN. Nilai kami yang sangat pure tentu harus siap struggle sama nilai-nilai anak luar. Dan gue berharap, kejadian kakak-kakak kelas gue tahun lalu bisa berubah. Taun lalu, kakak kelas gue hanya 4 orang yang SN. Selebihnya SB. Tapi itulah consequence dari kejujurn kata kepala sekolah. But still, kalo gue piker-pikir (secara filosofis) nasib Indonesia ke depan harus dipertanyakan caused by dunia pendidikan Indonesia yang telah tercoreng. Gue tidak tau exactly keadaan dunia luar bagaimana, tapi gue berharap semuanya segera membaik. Getting better.
                Besok gue mulai UAS math sama PAI. Wish me luck!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar