Sabtu, 10 Januari 2015

sampah dan besok

ini hari lingkungan hidup untuk kami di athirah. semalam saya buat orasi untuk pagi tadi. hasilnya buruk, biasa. sound sistem.
beberapa hal yang membuat saya membenci dan juga menyukai hari ini adalah karena:
pertama, ada begitu banyak sampah yang mesti dipilah untuk dijual
kedua, saya diejek dan meskipun saya tahu itu cuma lelucon, saya sangat tidak suka. saya benci. dan hal itu membuat saya puasa bicara pada beberapa orang.
ketiga, saya bertemu seekor kucing. sebut saja namanya jake. warnanya cokelat dengan mata abu-abu. lucu sekali. ba'da zuhur tadi, si jake tiba-tiba muncul di dekat kaki saya. mungkin sudah belajar mengenali saya. padahal tempat terakhir saya menyimpannya adalah dekat lapangan volli.
keempat, saya tidak suka karena saya mendapat ahad yang penuh dengan remah-remah sampah untuk memulai senin pertama saya besok-untuk belajar aktif di kelas setelah sepekan sekolah fokus untuk konferensi kelas. dan hasil konferensi kelas saya nonsens. GENTROICS.

saya tengah mendengar itsumo nando demo soundtrack untuk film animasi spirited away karya kakek hayao. ini terjemahnya:


Selalu Bersamaku
(Terjemahan Itsumo Nando Demo)


Lirih, sebuah suara memanggil-manggil di lubuk hatiku yang terdalam
Izinkan ku memimpikan mimpi-mimpi yang menghidupkan hatiku

Ketika bulir-bulir tangis kesedihan menitik, tiada terhitung
Kutahu, di ujung semua pilu, ku pasti menemukan seberkas cahaya indah

Setiap saat kita terjatuh, lantas sepasang mata kita beradu pandang dengan langit biru di atas sana
Kita pun bergegas menggapai birunya; bangkit seperti sediakala

Meski jalan itu seakan tiada akhir dan begitu sunyi, bahkan tak terjaring batas pandang mataku
Namun, tangan-tangan ini ‘kan sanggup meraih cahaya itu

Kala perpisahan menjelang, tak kupungkiri jantungku seolah berhenti berdetak
Tubuhku pun menuju hampa, sedangkan telingaku mulai medengar apa yang sesungguhya nyata

Kehidupan itu misteri, kematian pun misteri
Angin, kota, bunga-semua menarikan keindahan yang sama

Sayup, suara itu masih saja memanggil-manggil di kejauhan relung hatiku
Tetaplah melukis mimpi-mimpimu, jangan pernah melepaskan mereka

Mengapa mesti bercerita tentang luka nestapa atau maha duka dalam hidupmu?
Bukankah menyanyikan sebuah lagu lembut nan indah itu jauh lebih baik?

Bisikan suara itu, sungguh tak’kan pernah terlupakan
Di setiap memori yang tersembunyi, ia selalu ada tuk menuntun langkahmu

Bahkan ketika sebentuk cermin remuk berkeping-keping, bertebaran di lantai
Hidup baru kan terpancar, menerangi sekitar

Cahaya baru pun menyeruak, menyelinap ke celah jendela di heningnya pagi yang masih gelap
Lalu, biarkan raga hampaku bangkit dan bagai terlahir kembali

Kini, tak perlu ku mencarinya di luar sana, apalagi hingga melampaui lautan
Sebab, apa yang kucari—sesuatu yang bercahaya –ternyata berdiam di dalam diriku sendiri

Ya, seberkas cahaya itu kutemukan sudah
Ia selalu bersamaku, mengiringi setiap langkahku…


Oleh. Yumi Kimura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar