tidak ada yang tahu. mestinya saya mendapat penghargaan sebagai pemain lakon terlama. satu tahun lebih. kamu tidak akan tahu bagaimana saya berpura-pura selama satu tahun lebih. saya tidak pura-pura jadi tokoh film atau sebuah naskah teater. saya justru berpura-pura jadi orang lain. alasannya mudah saja. saya sulit menerima perubahan dan orang lain sulit memahami saya yang sebenarnya. atau saya terlalu rumit?
sejak masuk kemari di kelas sepuluh, saya sungguh tidak siap dengan mereka yang ada di sini. dan itu membuat saya sungguh...sungguh..bertingkah bodoh. memaksa diri untuk bergabung, memaksa diri untuk lebih banyak bicara, dan menahan itu semua selama saya di sini sampai hari ini. saya lama menyadari betapa saya berubah. saya benar-benar merasa sedih dan bodoh menyadari itu. seperti di negeri utopia rasanya.
mereka tidak menyebalkan. sungguh. mereka baik malah. tapi sekali lagi, saya selalu rumit. hingga senin di apel kemarin, ketika guru saya bilang "move on from your bad past this year" semalam saya memutuskan untuk menjadi diri saya sendiri. be my self. begitu mungkin. sebab selama ini begitu pedih untuk menjadi melankolis di tulisan sendiri. mungkin saya tidak mendeskripsikannya dengan pas. semoga kamu paham. saya sungguh ingin kembali ke masa lalu saya. tapi tidak ada mesin waktu. saya tiba-tiba merasa menjadi seperti tokoh di film ini:
sejak masuk kemari di kelas sepuluh, saya sungguh tidak siap dengan mereka yang ada di sini. dan itu membuat saya sungguh...sungguh..bertingkah bodoh. memaksa diri untuk bergabung, memaksa diri untuk lebih banyak bicara, dan menahan itu semua selama saya di sini sampai hari ini. saya lama menyadari betapa saya berubah. saya benar-benar merasa sedih dan bodoh menyadari itu. seperti di negeri utopia rasanya.
mereka tidak menyebalkan. sungguh. mereka baik malah. tapi sekali lagi, saya selalu rumit. hingga senin di apel kemarin, ketika guru saya bilang "move on from your bad past this year" semalam saya memutuskan untuk menjadi diri saya sendiri. be my self. begitu mungkin. sebab selama ini begitu pedih untuk menjadi melankolis di tulisan sendiri. mungkin saya tidak mendeskripsikannya dengan pas. semoga kamu paham. saya sungguh ingin kembali ke masa lalu saya. tapi tidak ada mesin waktu. saya tiba-tiba merasa menjadi seperti tokoh di film ini:
![]() |
terasingkan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar